Malamku kian terasa semakin larut desir angin tiba membawa sunyi menghembus dingin perlahan menembus sela sela bilik kamar menyentuh jemari menjagakan diriku yang tengah terlena diangan mimpi indah tentang hari esok...
Tubuh lelahku sesaat terbangun dengan penat seakan berjuta beban menghimpit yang tiada mampu untuk kuhindari, tertinggal hanya hela-hela nafas panjang yang seakan beban kan terlepas bebas dan menguap hilang begitu saja ke udara...
Lapat lapat nun jauh disanapun guruh terdengar bergemuruh beriring sesekali cahya kilat bersabung dilangit malam menyentak khayalku renungkan tapak demi tapak tentang sebutir asa yang memudar bagaikan sehelai kain lusuh yang terjatuh dibawah kaki-kaki meja kamarku...
Tabir-tabir tipis itupun kian terasa semakin menipis agak menampakan suatu bentuk titik fokus akumulasi yang searah garis horizontal mengambarkan tata bentuk tentang..
Dirimu...
Kukibas angan-angan kelam dan kelabu menafikan malam sesatku untuk yakin pada ketulusan dimana aku masih berharap berjalan denganmu setidaknya hanya menggandeng tangan-tangan kecil dan halus bersama jelangi hari esok mendatang...
Tak pelak godam menghantam hasratku sirna seketika bersama angan dan khayal tentang dirimu yang tak dapat lagi kupahami dan kutemukan pertanyaan tanpa sebuah jawaban....
Turbulensi....
Titik fokus itu tlah berubah vertikal dan diagonal membawa kebimbangan beriring pada keraguan dengan sesekali memutar dan jatuh kearah atas...
Bergetar penuh kebimbangan...
Berputar tanpa arah...
Liar....
Turbulensi Cintaku...
~~~ ooOoo ~~~
0 komentar:
Posting Komentar