andai dya tau

Malam semakin larut
Tapi kenapa kantuk tak jua menemuiku
Padahal dah berat mata ini aku rasakan
Dah lelah badan ini aku derita
Entah kenapa hatiku tak tenang malam ini
Aaaah beban ini memang berat aku rasa
Gelisah ini selalu menemaniku
Resah ini selalu mendampingiku
Aku bimbang
Aku tak punya pilihan
Tuhan....
Beri aku sedikit keberanian
Beri aku sedikit kepastian
Biar hati ini tak resah lagi
Biar jiwa ini tak bimbang lagi...
Andai dya tau keresahanku
Andai dya tau ketakutanku
Andai dya tau kekalutanku
Dan andai dya tau perasaanku
Akankah aku bahagia
Atw bahkan aku makin tersiksa...???
Di sela desah napasku malam ini
Aku hanya bisa berharap
Dya tau akan semua kegelisahanku..
Karena aku sangat mencintainya....

Dilema

Sedih,ragu,
Bergejolak dalam kalbu
Satu sisi takut kehilangan
Satu sisi aku sangat membutuhkan
Beri aku keyakinan ya Tuhan
Beri aku pilihan ya Tuhan
Jangan kau terus ombang ambing
Jangan kau terus beri aku kebimbangan
Dan Dilema
Pilihan yang sebenarnya gak mau aku pilih
Keputusan yang seharusnya tak mesti aku putuskan
DILEMA
Hanya satu doa yang selalu aku panjatkan
Izinkan aku membahagiäkänñya besok härí

Mengenangmu

9 ramadhan Sepuluh taun silam
masih tergambar jelas dalam ingatanku
telepon rumah berdering
Dan aku dapat kabar papah sakit keras di rumah sakit
Tanpa pikir apapun
dengan bis malam aku coba tuk pulang
tuk memeluk dya
orang yg selama ini mengajarkanku tentang kerasnya kehidupan
Jam 10 malam aku sampe rumah sakit
kudapati papa sedang tidur pulas
ingin rasanya aku memeluk tubuhnya
tapi aku takut mengganggunya
aku hanya bisa memandang wajah tuanya...
aaah papa aku ga tega melihat begitu banyak alat terpasang di
tubuhmu..
jam 11 malam
papa terbangun,tangannya memberi isyarat memanggilku
aku dekatin aku tau papa ingin mengatakan sesuatu
aku dekatkan telingaku ke wajahnya..
papa berbisik perlahan
"Titip mama de jangan sakitin dan kecewain dya"
aku menangis dan memeluk papa..
jam 3 dini hari dihari ke 10 ramadhan
papah terbangun.. Dya anpal lagi
kami hanya bisa memandang dya melawan penyakitnya di balik
kaca
Ampir satu jam papa kritis
dan akhirnya kembali tertidur
jam 10 pagi di hari ke 10 ramadhan
kami sekeluarga berencana memindahkan papa ke rumah sakit
lain.
tapi papa ga mau,dan papa memaksa untuk pulang.
Jam 2 sore di hari 10 ramadhan
papah anpal lagi
masuk ICU
dan disini semuanya aku liat
Semua alat di pasang di tubuh papah..
alat pacu jantung sampai alat yg aku ga ngerti buat apa
aku ga tega melihat tubuh papa disiksa
Sampai akhirnya jantung papa berhenti begitu juga dengan
napasnya
Inalillahi wa inalillahi Rojiun..
tepat pukul 3:15 saat adzan asyar berkumandang papa pergi tuk
selamanya..
meninggalkan kami orang orang yg mencintainya...
Mengenang 10 tahun kepergian papa
"Atang Hermawan Kusnadi"
Papa... Aku akan selalu merindumu
aku akan selalu mengenangmu
kaulah yang beri aku semua pelajaran hidup

Dalam Kebimbangan

Lihatlah selendang lusuh yang ku bentang sesaat terpampang
didinding dewa dan dewi cinta
Dan ku dengar jeritan sang kumbang diujung linangan angan
menanti sepoi angin mengibarkan canda dibalik selendang
Aksara benang-benang emas namamu terukir dengan kucuran
peluh dan tetes darahku
Seketika semesta cahaya semarak berhamburan menembus mata-
mata telanjang yang memandang
Hasratku sesaat meronta ingin kulemparkan lembing kadalam hatiku
agar terbius rasa sukaku padamu
Atau harus kuukir lagi sebuah nama selain dirimu dengan sisa tulang
belulang yang mengering diatas sebuah cadas nan keras
Berikan aku sebuah isyarat yang cukup tuk mencabut jarum bius
yang menghujam hatiku
Atau berikan aku lentera untuk penderas langkah mataku

Terdakwa Cintaku

Dalam pengadilan cinta kau berperkara
Tertudah aku sebagai pengkhianat cinta
Dalil kau ajukan sungguh menyiksa
Diancam badanku hukuman penjara
Mungkin aku sungguh bersahaja
Semua putusan kuserahkan pada Penguasa
Bukankah cinta tidak memaksa
Juga bukan karena dipaksa
Semua bukti sudah diterima
Semua saksi sudah bicara
Apakah salah bila mencinta
Juga salahkah bila dicinta
Bila ada tempat ku di dunia
Mungkin tiada kan menerima
Diri berserah pada Yang Esa
Lagi Maha Perkasa

Kucoba Bertahan

Aku terjebak diantara dua batas pilihan
Surut kebelakang atau kuteruskan
Dibelakang pisau menghujam angan
Didepanku jurang kehancuran
Baiklah kau dengarkan seruan
Maklumat ku berikan dengan senyuman
Tak pantas kau ucap demikian
Walau engkau lambang pujaan
Ku lamunkan bayangan maknamu seharian
Akulah yang selalu jadi tujuan
Kuterima semua tuduhan
Sumpah serapah yang kau ucapkan
Akan kucoba tuk bertahan
Sekalipun tinggal diujung harapan
Kini kulangkahkan kakiku berjalan
Tiada denganmu lagi aku sendirian
Biarlah sepi dan sunyi menjadi kawan
Rinduku tercampak ditengah lautan
Doa dan salam kukirimkan
Kepada Mu pujaan

Murka

Takkan kubiarkan langkah kakimu kesana
Tak kan pula kuhadapkan kerling matamu tuk melihatnya
Aku akan dirasuki jutaan imajinasi khayal tentang dirimu dialam
maya
Membuatku menjadi fobia dan gila
Aku tak mau menjadi buah bibir semua orang yang mencibir
Manis yang berubah dalam celah waktu menjadi sembilu disudut
bibir
Laksana otot yang mengejang pada kaki berjalan hingga terkilir
Menjamahmu dengan jemari begetar
Lidahku tak ingin berkata apa-apa
Penaku siap memaki hingga patah dua
Bagai sebilah pedang terhunus berbungkus sutera
Kuperas darah tuk kujadikan tinta
Janganlah cinta di obral tuk cuci gudang
Dijadakan barang untuk menyerang
Berbalik arah bak umpama bumerang
Periharalah adabmu dimata orang

Cermin Retak

Serpihan cermin retak ini
Berceceran dilantai
Puing puingnya beterbangan
Entah kemana
Ancur semuanya
Padahal baru kemaren aku selesai menata kembali cermin itu
Tapi kenapa cermin itu retak lagi
Entah kenapa cermin itu tinggal puing puing lagi
Apa salah dya..???
Kenapa dya selalu ancur disaat aku mulai membutuhkannya

Tak Berdaya

Hari berganti hari
Minggu berganti minggu
Bulanpun berganti bulan
Tetep saja aku masih menunggumu
Menemuiku melepas semua rinduku
Ketika semuanya tinggal setapak lagi
Kau terjerumus dan terjat
uh
Kau terjatuh kedalam kubangan yg kau bikin sendiri
Ku hanya bisa memandang kau bermandikan lumpur
Ku hanya bisa melihat kau bermandikan nista
Mafkan aku tak bisa menolongmu

Rindu

Malam ini datang lagi
Malam ini menggoda lagi
Rindu rindu rindu
Knapa kau selalu menghampiriku
Kenapa kau selalu menemuiku
Aaaah sedang yang aku rindu
Entah dimana dan lagi apa
Mungkinkah dya juga merindukanku
Mungkinkah dya juga mengingatku...
Seperti aku yg slalu merindukannya

Pengadilan Cinta

Kau hadir disini menghakimiku
Kau jatuhkan vonismu
Kau hujat aku
Kau cela dan hukum aku
Tanpa aku bisa membela diriku
Pengadilan cinta ini kurasa tak adil
Kau tak terima semua pembelaaanku
Kau tak dengar semua penjelasanku
Kau tutup semua mata dan telingamu
Kau hukum aku
Tanpa ku tau semua salahku
PENGADILAN CINTA
Kau hancurkan hidupku

Rasamu dan Rasaku

Seluas mengarungi samudera hati
Merindu ditengah lautan mimpi
Ku kulum bibir resah menjerat sunyi
Mabuk kepayang diombak asmara mentari
R a s a k u
Panas mengeringkan bibir nan dahaga
Sakit menyiksa lahir dan bathin raga di jiwa
Merejam cambuk hasrat setia
Terluka dihempasan karang nan jumawa
R a s a m u
Terombang ambing tiada menentu
Bagaikan wujud tanpa bayangan menyatu
Timbul tenggelam diketerpurukan nan membeku
Siang dan malam nan membiru
Rasamu dan Rasaku
Kuncup mekar dimusim bunga
Sepenggal harapan bersama doa
Menuju arah cahya lentera
Rasamu dan rasaku saatnya kan tiba
Bersama biduk arungi bahtera
Meniti hari menjelang senja
Semoga janji tiada derita
Membawa bekal surga menjelma

Akhir Sebuah Cerita

cinta dan keraguan tak saling bersafaat .....
cinta tanpa pembaharuan diri setiap hari.....
maka akan menjadi kebiasaan ....
lalu menjelma menjadi kesesatan...
dan apabila cinta telah di sesaki...
oleh keinginan keinginan....
maka yang tinggal hanya seulah
senyuman ....
penuh keangkuhan dan kepuasan....
tiada lagi ketulusan.....
tak mampu lagi diri kupaksakan....
untuk tak pergi darimu.....
tak sanggup lagi diriku bertahan....
untuk hidup bersamamu.....
walau sesungguhnya diriku ini....
teramat sayang padamu......
dan sejujurnya aku menyadari.....
tiada mudah bagi diriku.....
melupakanmu......
menghapuskan bayanganmu......
tak mudah pula bagi diriku......
untuk tak membencimu....
lelah diriku mencoba.....
mempertahankan semua demi cinta....
walau terkadang diri rendah terhina.....
namun diriku tak kuasa.....
menerima penghianatan cinta.....
langkah terbaik hanyalah perpisahan.....
biarlah cinta dan kenangan....
terkubur bersama luka....
namun.....
tak akan kubiarkan diriku berputus asa.....
tak mampu lagi diri kupaksakan....
untuk tak pergi darimu.....
tak sanggup lagi diriku bertahan....
untuk hudup bersamamu ......
by LPH
 

apa pendapat anda tentang blog LPH ini....

© Copyright 2011. All Right Reserved by Lina Pujaan Hati | Designed by Free Blogger Templates | Premium Wordpress Themes | Coupons Code | Free Icons